Traveling

Traveling
Kota Kualalumpur Malaysia

Minggu, 07 November 2010

identifikasi tanaman jahe-jahean berdasarkan bukti palinologi

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
IDENTIFIKASI TANAMAN JAHE-JAHEAN (GINGERS)
BERDASARKAN BUKTI MORFOLOGI DAN PALINOLOGI
DI LABUNDOBUNDO SUAKA MARGASATWA LAMBUSANGO
PULAU BUTON SULAWESI TENGGARA
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Disusun Oleh:
Ketua : Gufrin / NIM. F1D1 07 015 (2007)
Anggota: 1. Pande Wyda Arysti / NIM. F1D1 08 051(2008)
2. Ekawati / NIM. FIDI 08046(2008)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan: Identifikasi Tanaman Jahe-Jahean (Gingers) Berdasarkan Bukti
Morfologi dan Palinologi Di Labundobundo Suaka
Margasatwa Lambusango Pulau Buton Sulawesi Tenggara.
2. Bidang Kegiatan :( √ ) PKM-P ( ) PKM-K
( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu :( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( √ ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Gufrin
b. NIM : F1D107 015
c. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi
d. Universitas : Haluoleo
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP:Jl. B. Matahari No. 35V/ 085756525567
f. Alamat email : gufrinamlin@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Hj. Indrawati, M.Si
b. NIP : 196705111993032001
c. Alamat Rumah dan No.Telp :Jln. Cempedak No.1 A. Anduonohu
Kendari (0401-3194577)
6. Biaya Kegiatan Total : Rp 10.000.000,-
a. Dikti : Rp 10.000.000,-
b. Sumber lain : Tidak Ada
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Kendari, 23 Oktober 2010
Menyetujui
Ketua Jurusan Biologi FMIPA Unhalu KetuaPelaksana Kegiatan
(Dra. Hj. Indrawati, M.Si) (Gufrin)
NIP.196705111993032001 NIM. F1D1 07 015
Pembantu Rektor Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan
(Prof. Dr. La Iru, S.H) (Dra. Hj. Indrawati, M.Si)
NIP. 1960123119861001 NIP. 196705111993032001
A. Judul
Kegiatan PKM-P ini berjudul: Identifikasi Tanaman Jahe-Jahean
(Gingers) Berdasarkan Bukti Morfologi dan Palinologi Di
Labundobundo Suaka Margasatwa Lambusango Pulau Buton Sulawesi
Tenggara.
B. Latar Belakang Masalah
Tanaman jahe-jahean (Gingers)adalah tanaman herba berbatang semu.
Seluruh anggota dari jahe-jahean memiliki rimpang yang tumbuh horizontal di
bawah permukaan tanah. Daun-daun tersusun distioceus yang pelepahnya
membentuk struktur seperti batang. Susunan perbungaan membentuk tandan
dengan braktea yang mendukung satu bunga atau lebih. Sebagian besar bunga
muncul di ujung batang dan rimpang, walaupun ada sebagian kecil yang
bunganya muncul di batang semu (Poulsen, 2006).
Jahe-jahean (Gingers) termasuk dalam Ordo Zingiberales yang terdiri
dari empat familia yaitu: Cannaceae, Costaceae, Marantaceae, dan
Zingiberaceae. Famila Zingiberaceae terdiri dari 50 genus yang beranggotakan
1200-1400 species, Cannaceae 1 genus dengan sekitar 25 species,
Marantaceae 31 genus dengan sekitar 530 species, dan Costaceae 4 genus
sekitar 200 species (Waston dan Dallwitz, 1992; Bajaj, 1997; Kubitzki, 1998;
Clayton dan Dassanayake, 2000; Simpson, 2006).
Besarnya keanekaragaman spesies jahe-jahean (Gingers) menunjukkan
keragaman variasi morfologi diantara anggotanya yang menarik untuk dikaji
dalam penelitian taksonomi melalui pendekatan morfologi dan palinologi,
apalagi spesies jahe-jahean merupakan tumbuhan yang menjadi objek kajian
BPOM karena rimpangnya memiliki banyak manfaat dan berkhasiat sebagai
tanaman obat. Kandungan senyawa yang terdapat pada tanaman jahe-jahean
adalah golongan falonoid, fenol, terpenoid dan minyak atsiri. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kunyit mempunyai aktivitas sebagai
antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik,
antihiperlipidema dan aktivitas antikanker (Fauzi, 2009).
Beberapa penerapan bukti palinologi pada identifikasi tumbuhan sudah
berhasil memperkaya karakter pencirian dalam membedakan
tumbuhan.Penerapan bukti palinologi juga terbukti dapat memecahkan
beberapa takson yang bermasalah pada anggota familia Zingiberaceae di Jawa
(Nurchayani, 1998). Penerapan cabang ilmu palinologi ini juga telah
diterapkan untuk membedakan sifat dan ciri pada tumbuhan kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis) sampai pada level varietas (Aprianty dan Kriswiyanti,
2008).
Penelitian tanaman jahe-jahean di daratan Sulawesi Tenggara telah
dilakukan oleh LIPI dan Royal Botanical Garden Edinbergh pada tahun 2009
dan telah dipublikasi oleh Axel (2009) dengan ditemukan 29 spesies yang
tergolong dalam 5 genus dan 3 family. Pulau Buton merupakan jazirah
kepulauan di Sulawesi Tenggara terdapat kawasan hutan lindung, suaka
margasatwa Lambusango yang belum dieksplorasi keanekaragaman jahejahean.
Berdasarkan data persyaratan hidup jahe-jahean, Pulau Buton
merupakan kawasan yang sangat layak akan ditemukannya spesies-spesies
jahe, maka dari uraian diatas ditetapkan judul penelitian “ Identifikasi Jahe-
Jahean (Gingers) Berdasarkan Bukti Morfologi dan Palinologi di
Labundobundo Suaka Margasatwa Lambusango Pulau Buton Sulawesi
Tenggara”.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang yang telah dipaparkan di atas, dirumuskan
masalah yang ingin ditelaah dalam penelitian ini yaitu:
1. SpesiesJahe-jahean (Gingers)apakah yang ada di Hutan Labundobundo
Suaka Margasatwa Lambusango?
2. Bagaimanakah karakteristik morfologidari setiap spesiesjahejahean(
Gingers)yang ada di Hutan Labundobundo Suaka Margasatwa
Lambusango?
3. Bagaimanakah karakteristik morfologi serbuk sari dari setiap spesiesjahejahean(
Gingers)yang ada di Hutan Labundobundo Suaka Margasatwa
Lambusango?
4. Apakah bukti palinolgi dapat membedakan tumbuhan jahe-jahean (Gingers)
sampai pada level spesies?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui spesies jahe-jehean (Gingers) yang ada di Hutan
Labundobundo Suaka Margasatwa Lambusango.
2. Untuk mengetahui karakter morfologi setiap spesies jahe-jahean (Gingers)
yang ada di Hutan Labundobundo Suaka Margasatwa Lambusango.
3. Untuk mengetahui karakter serbuk sari setiap spesies jahe-jahean
(Gingers)yang ada di Hutan Labundobundo Suaka Margasatwa
Lambusango.
4. Untuk membuktikan bahwa bukti palinologi dapat membedakan tanaman
jahe-jahean (Gingers)sampai pada level spesies.
E. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Memberikan kontribusi yang besar terhadap identifikasi spesies jahejahean(
Gingers) di Hutan Labundobundo Suaka Margasatwa Lambusango.
2. Menghasilkan publikasi ilmiah bertaraf nasional maupun internasional.
F. Kegunaan
Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi
dua point utama sebagai berikut:
a. Internal
1. Dapat melatih dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam
mengungkapkan buah pemikiran secara tertulis yang diperoleh melalui
penelitian lapangan menjadi sebuah karya ilmiah.
2. Menambah ketrampilan peneliti untuk melakukan identifikasi jenis jahejahean
melalui pendekatan morfologi dan palinologi
b. Eksternal
1. Dapat melengkapi informasi tentang data spesies tumbuhan jahe-jahean
(Gingers) di Sulawesi tenggara khususnya dan di Indonesia pada
umumnya.
2. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang taksonomi
tumbuhan sehingga menjadi bahan informasi bagi pihak-pihak yang
terkait.
G. Tinjauan Pustaka
a. Taksonomi Gingers
Taksonomi adalah ilmu pengetahuan yang mencangkup
identifikasi, tatanama, dan klasifikasi objek, yang biasanya terbatas pada
objek biologi, yang bila dibatasi pada tumbuhan saja, sering disebut juga
sebagai sistematik tumbuhan.Sistematik didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari identifikasi, deskripsi, tatanama, klasifikasi
organisme, mengkaji hubungan kekerabatan, serta merekontruksi sejarah
evolusi suatu ras atau sejarah evolusioner tentang kehidupan
(Tjitrosoepomo,2004).
Dalam sistem klasifikasi jahe-jahean (Gingers) tergolong dalam
divisi Spermatophyta, classis Monocotyledonae, ordo Zingiberales.
Zingiberales terdiri dari dua kelompok besar, yaitu gingers dan bananas.
Pengelompokan ditemukan dalam satu monofilentik terdiri dari delapan
familia. Empat familia membentuk kelompok gingers, dan empat kelompok
familia lainnya adalah bananas. Kelompok Gingers terdiri dari familia
Cannaceae, Costaceae, Marantaceae dan Zingiberaceae, sedangkan
kelompok bananas yaitu: Heliconiaceae, Lowiaceae, Musaceae, dan
Strelitziaceae (Simpson, 2006)
b. Serbuk Sari
Palinologi adalah ilmu yang mempelajari tentang serbuk sari dan
spora. Serbuk sari atau pollen (bahasa Inggris) merupakan alat penyebaran
dan perbanyakan generatif tumbuhan berbunga. Secara sitologi, serbuk sari
merupakan sel dengan tiga nukleus, yang masing-masing dinamakan inti
vegetatif, inti generatif I, dan inti generatif II (Erdtman, 1952)
Sel dalam serbuk sari dilindungi oleh dua lapisan (disebut intine
untuk yang di dalam dan exine yang di bagian luar) yang berfungsi untuk
mencegahnya dari kehilangan air. Daya tahan polen sangat tinggi karena
memiliki eksin yang keras dan secara kimia tidak mudah hancur oleh
aktivitas mikroba, tingkat salinitas, kondisi basah, oksigen rendah, dan
kekeringan (Faegri dan Inversen, 1975).
1. Karakter morfologi serbuk sari
Karakter serbuk sari merupakan salah satu bukti tradisional yang
digunakan dalam penyusunan sistematik tumbuhan.Sifat serbuk sari yang
digunakan dalam sistematik yaitu: ukuran serbuk sari, bentuk serbuk sari,
tipe serbuk sari, arsitektur dinding serbuk sari, jumlah aperatura, posisi
apertura, serta bentuk apertura. Ciri morfologi serbuk sari tersebut
semakin meningkat penggunaannya dalam taksonomi, terutama
mengoreksi kembali hubungan kekerabatan antara satu tumbuhan dengan
tumbuhan lainnya dalam kelompok-kelompok takson (Erdtman,1952).
2. Peranan morfologi serbuk sari dalam taksonomi
Berbagai variasi serbuk sari dapat digunakan untuk mengetahui arah
evolusi suatu tumbuhan (Aprianty dan Kriswiyanti, 2008), sifat serbuk
sari mudah melekat pada berbagai benda membantu dalam penyelidikan
kriminal, sedangkan kandungan protein, karbohidrat dan zat-zat lainnya
yang tinggi mempengaruhi kualitas madu (Bhojwani dan Bhatnagar,
1978). Hasil penelitian menunjukan pula bahwa serbuk sari adalah
penyebab utama alergi pernapasan.Oleh karena itu data tentang serbuk
sari diperlukan untuk menunjang berbagai disiplin ilmu diantaranya
taksonomi, sejarah vegetasi, dan evolusi flora (Aprianty dan Kriswiyanti,
2008).
c. Suaka Margasatwa Lambusango
Secara geografis kawasan Suaka Margasatwa Lambusango terletak
antara 05˚13’-05˚24’ LS dan 122˚47’-122˚56’ BT dengan luas 27.000 Ha.
Suaka Margasatwa Lambusango sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan
Wakangka dan Watumotobe, sebelah timur berbatasan dengan Desa Lawele
dan Hutan Produksi, sebelah selatan berbatasan dengan Hutan Lindung dan
Hutan Produksi dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Wakalambe dan
Lambusango. Suaka Margasatwa Lambusango terletak pada ketinggian 5 -
300 m di atas permukaan laut, dengan topografi datar hingga berbukit.
Kemiringan 5 hingga 30 %, jenis tanah mediteranian, tipe iklim D, dengan
curah hujan tahunan rata-rata 1.980 mm. Bulan-bulan terkering adalah
Agustus, September, Oktober, dan Nopember. Suhu berkisar antara 20°
hingga 34° C. Kelembaban relatif 80% (BKSDA, 2006).
Secara umum tipe ekosistem di dalam kawasan Suaka Margasatwa
Lambusango termasuk tipe ekosistem hutan hujan tropis daratan
rendah.Tipe ekosistem tersebut menghuni kawasan dengan topografi landai
bergelombang sampai berbukit antara 200-700 meter di atas permukaan laut.
Ekosistem hutan hujan tropis daratan rendah di kawasan Suaka Margasatwa
Labusango terdiri dari hutan primer di bagian tengah, hutan sekunder
dipinggiran kawasan, dan savana di Padang Kuku dan di blok hutan
Lagamuru (BKSDA, 2006).
H. METODE PENELITIAN
a. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Nopember 2010,
pengambilan sampel dilakukan di Suaka Margasatwa Lambusango Post
Labundobundo Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Selanjutnya sampel akan
diproses di Laboratorium Taksonomi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Haluoleo.
b. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar alat yang digunakan dalam penelitian
No Nama Alat Kegunaan
1 Kamera digital Sebagai alat untuk mendokumentasi
tanaman penelitian.
2 GPS
Untuk menentukan posisi garis lintang
dan garis bujur serata elevasi tempat
tanaman koleksi ditemukan
3 Oven
Untuk mengeringkan material bahan
yang akan dijadikan herbarium kering.
4 Sentrifus
Untuk mengendapkan serbuk sari yang
ada dalam larutan.
5
Mikroskop
binokuler
Untuk Mengamati serbuk sari.
6
Mikroskop
inverse
Untuk mempotret sedian serbuk sari
7 Mikrometer Untuk mengukur serbuk sari
8 Stop watch
Untuk menghitung waktu pada proses
pengerjaan material serbuk sari
9
Alat tulis
menulis
Untuk mencatat jenis jahe-jaheandan
deskripsi singkatnya pada saat
pengambilan sampel di lapangan.
10
Buku
determinasi
Untuk dijadikan panduan/acuan dalam
mengidentifikasi jahe-jahean.
11 Linggis
Untuk menggali rimpang tanaman yang
ada dalam tanah.
12 Botol rol film
Untuk mengawetkan bunga yang akan
diamati lebih lanjut dilaboratorium.
13
Kaca objek dan
penutup
Untuk wadah preparat serbuk sari
14 Karung plastik
Untuk menyimpan sampel tanaman yang
akan dibawa pulang di laboratorium
untuk dijadikan bukti herbarium.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Daftar bahan yang digunakan dalam penelitian
No Nama Bahan Kegunaan
1
Tumbuhan Jahejahean
(Gingers)
Untuk bahan amatan dalam
pengamatan morfologi dan serbuk sari
pada bunga untuk pengamatan
morfologi serbuk sari.
2
Alkohol 70% dan 96
%
Untuk bahan pengawet.
3 Minyak imersi
Untuk memfokuskan cahaya pada
pengamatan pembesaran 1000 X
4 Safranin 1% dan 2% Untuk bahan pewarna serbuk sari
5 Gliserin jeli 40%
Bahan preparasi serbuk sari dan bahan
medium herbarium basah.
6 Asam asetat glacial Untuk memfiksasi serbuk sari.
7 Asam hidroklorat Untuk menjernihkan serbuk sari.
8 Aquades
Untuk membilas serbuk sari sebagai
preparat amatan.
9 Lilin Untuk perekat kaca penutup.
10 kertas label
untuk memberi tanda/kode untuk setip
spesimen yang dikerjakan
11 Amplop
Untuk menyimpan bagian dari
spesimen yang terlepas dari bagian
utamanya misalnya bagian bunga.
c. Indikator Penelitian
Indikator yang digunakan dalam pengidentifikasian tanaman
kelompok gingers pada penelitian ini adalah semua sifat dan ciri morfologi
kasar (akar, rizoma/batang, daun, perbungaan/bunga, buah ) dan morfologi
serbuk sari ( tipe unit serbuk sari, bentuk serbuk sari, polaritas serbuk sari,
asimetri serbuk sari, bentuk eksin, struktur eksin, ornamentasi, tipe
aperatura, posisi aperatur, jumlah aperatur, bentuk aperatura
d. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam penelitian dibagi menjadi
beberapa tahap:
1. Penentuan lokasi penelitian
a. Melakukan survei awal di lokasi penelitian untuk mengetahui
gambaran umum tentang keberadaan tanaman yang akan diidentifikasi
b. Pengurusan izin di instansi terkait dengan kawasan konservasi.
2. Pengumpulan sampel dilakukan dengan metode jelajah yaitu menelusuri
sepanjang jalur yang memungkinkan adanya tanaman jahe. Sampel
terdiri atas bahan untuk pembuatan herbarium kering dan herbarium
basah (organ bunga dan buah) serta sampel serbuk bunga untuk bahan
preparat serbuk sari (dengan mengambil kepala antera bunga sebagai
tempat melekat serbuk sari) dari setiap sampel tanaman.
3. Pembuatan Herbarium Kering
Pembuatan herbarium kering dilakukan dengan mempres sampel
tanaman yang dikoleksi dari lapangan dengan alat yang disebut sasak,
terdiri dari karton, koran, spons gabus dan plat seng. Selanjutnya
tumpukan sampel yang sudah dipres dimasukan dalam oven selama 3-5
hari dengan suhu 60 0C. Melakukan pengamatan untuk mengencangkan
ikatan sabuk sasak setiap 12 jam hingga sampel kering.
4. Pembuatan Herbarium Basah
Memisahkan tanaman yang akan dibuat herbarium basah seperti
bunga dan buah. Selanjutnya bagian itu dibersihkan dan selanjutnya
dimasukan dalam toples yang berisi campuran alcohol 70% dan gliserin
40% dengan komposisi 97 % alkohol dan 3% gliserin.
5. Pembuatan preparat serbuk sari
Pembuatan preparat serbuk sari dikerjakan dengan menggunakan
metode Klorinasi Menurut (Erdtman,(1952) dan Erdtman (1954).
a. Sampel kepala sari (anther) tiap spesies tumbuhan dimasukkan dalam
tabung vial berlabel yang telah diisi 5 ml asam asetat glasial, bila ada
lebih dari satu bunga diusahakan. Fiksasi selama 24 jam, selanjutnya
diproses di laboratorium.
b. Memindahkan larutan ke dalam sentrifuge ditambahkan 2 tetes
sodium klorat dan 2 tetes asam hidroklorat dan disentrifus selama 5
menit.
d. Mengganti cairan dengan aquades dan disentrifus selama 5 menit.
f. Menambahkan pewarnaan safranin 1% dan gliserin jeli pada tabung
sentrifus masing-masing sebanyak 2 tetes, kemudian aduk dengan
batang pengaduk.
g. Membuat sediaan serbuk sari masing-masing sebanyak 3 sebagai
ulangan.
h. Mengambil serbuk sari menggunakan batang pengaduk, kemudian
diletakkan pada kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup yang
telah diberi paraffin pada sisi-sisinya selanjutnya di alir panaskan
hingga paraffin meleleh dan lengket.
6. Pengamatan serbuk sari
a. Mengambil satu per satu preparat serbuk sari masing-masing tanaman
yang telah dipreparasi dan meletakkannya pada mikroskop cahaya.
b. Mengamati serbuk sari dengan pembesaran yang paling kecil 40x,
100x, 400x
c. Untuk pengamatan sifat ornamentasi, aperture preparat ditetesi
minyak imersi pada pada kaca penutup selanjutnya diamati pada
pembesaran 1000 x dan ulangannya.
d. Mencatat hasil pengamatan dan menyajikannya dalam betuk tabel.
e. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan sifat dan ciri morfologi
dan serbuk sari akan dianalisis dan dideskripsikan dengan memberikan
gambaran ciri dari setiap kelompok koleksi tumbuhan. Selanjutnya
dilakukanl identifikasi dengan berpedoman pada literature yang relevan
dan dapat dilanjutkan dengan konsultasi pada ahli taksonomi dari LIPI.
I. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang direncanakan pada penelitian ini sebagai berikut:
Tabel I. Jadwal Pelaksanaan kegiatan program kreativitas mahasiswa
penelitian
No Jenis Kegiatan
Minggu
1 2 3 4
1
Pengurusan izin masuk ke lokasi
penelitian
2 Koleksi tanaman di lokasi penelitian
3 Pembuatan herbarium
4 Pencirian specimen herbarium
5 Pengamatan specimen herbarium
6 Pembuatan preparat serbuk sari
7 Pengamatan serbuk sari
8 Analisis data dan pembuatan laporan
penelitian
J. Rancangan Biaya
Perkiraan biaya penelitian selama 4 (empat) bulan kerja adalah sebagai
berikut.
1. Bahan Habis Pakai
Nama Spesifikasi Kegunaan
Harga
(Rp)
Alkohol 70%
dan 96 %
20 L
Untuk bahan pengawet.
700.00,-
Minyak
imersi
20 ml
Untuk memfokuskan cahaya pada
pengamatan dengan pembesaran tinggi
(1000X)
400.000,-
Safranin 1% 20 ml Untuk bahan pewarna serbuk sari 100.000,-
Gliserin jeli
40%
25 ml
Sebagai media pengamatan bahan serbuk
sari dan untuk bahan medium herbarium
basah.
500.000,-
Asam nitrat
30 ml Untuk melunakan daun yang akan di sayat
atau dikerik.
200.000,-
Asam asetat
glasial
30 ml
Untuk memfiksasi serbuk sari.
200.000,-
NaoCl 30 ml Untuk menjernihkan serbuk sari. 200.000,-
Aquades
20 L
Untuk membilas serbuk sari
200.000,-
NaOCL 200 ml Untuk melarutkan serbuk sari. 100.000,-
Sub Total
2.600.000,
-
2. Jasa Alat/Sewa Alat
Uraian Harga (Rp)
Jasa alat/pemeliharaan alat, mikroskop, GPS, Sentrifus,
Oven, Lup, Mikrometer, Kamera digital, Counter,
3.000.000,-
Sub Total 3.000.000,-
3. Biaya Akomodasi dan Perjalanan
Uraian Harga (Rp)
Transport Lokal
-Kendari-Bau-Bau (Buton) P-P @ Rp. 200.000,-
-Bau-Bau-Lambusango P-P
1.200.000,-
600.000,-
Gaji guide (penunjuk jalan)@5Rp.50.000x14 700.000,-
Konsumsi selama di lapangan 1.700.000,-
Sub Total 3.200.000,-
4. Biaya Pengeluaran Lain-lain
Jenis Kegiatan Harga (Rp)
Pembuatan proposal, laporan, penggandaan, dan
penjilidan
400.000,-
Biaya administrasi laboratorium 300.000,-
Biaya penelusuran pustaka dan surat menyurat 250.000,-
Biaya dokumentasi 250.000,-
Sub Total 1.200.000,-
5. Rekapitulasi
Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp)
1. Bahan Habis pakai 2.600.000,-
2. Jasa/Sewa Alat 3.000.000,-
3. Biaya Perjalanan 3.200.000,-
4. Biaya Pengeluaran Lain-lain 1.200.000,-
Total 10.000.000,-
K. DAFTAR PUSTAKA
Aprianty, N. D dan Kriswiyanti, E., 2008, Studi variasi Serbuk Sari Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) Dengan Warna Bunga Berbeda, Jurnal
Biologi. XII(I): 14-18).
Bajaj, Y. P. S., 1997, Biotechnology in Agriculture and Foresty 40, Spriner-
Verlag, Berlin Heidelberg.
Bhojowani, S. S dan S. P. Bhatnagar., 1978, The Embryologi of Angiosperm,
Third Revised Edition, Vikas House, PVT. LTD.
BKSDA, 2006, Rencana Pengelolaan 25 Tahun Suaka Margasatwa Lambusango,
Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi
Tenggara, Kendari.
Clayton, W. D; Dassanayake, M. D.,2000, Flora of Ceylon, National Herbarium,
Departement of Agriculture, Srilanka.
Erdtman, G., 1952, Pollen Morphology and Plant Taxonomy, Chronica Botanical
Company, Waltham Mass U.S.A.
., 1954, Pollen Analysis,The Chronica Botanical Company, Waltham
Mass U.S.A.
Faegri, K. Inversen, J., 1975. Pollen Analysis. Alden Press. London.
Fauzi. S., 2009. Potensi Kapang Endofit. http://fauzisofyan. Blogspot.com. 13 juli
2010
Kubutzki, K., 1998, Flowering Plants Monocotyledons, Springer- Verlag, Berlin
Heidelberg
Lentera., 2002. Khasiat dan Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. AgroMedia
Pustaka. Jakarta.
LIPI., 2006, Laporan Perjalanan Keanekaragaman dan Pengungkapan potensi
Biota di Pulau Wawonii Sulawesi Tenggara, Pulsit Biologi-LIPI, Bogor.
Nurcahyani, E., 1998, Taksonomi Alpinia roxb (Zingiberaceae) Ditinjau Dari
Bukti Morfologi Serbuk Sari, Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Poulsen, A. D., 2006. Gingers of Sarawak.Natural History Publications (Borneo).
Kinabalu..
Simpson, M. G.,2006, Plant Systematics, Dana Dreibelbis, Canada.
Tjitrosoepomo, G., 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada
University Press.Yogyakarta.
Woston, L; Dallwitz, MJ., 1998, Keluarga Tanamana Berbunga
,file:///D:/Proposal%20Penelitian/panduan/Costaceae.htm(5 Mei 2010).
Zeiger, E; Faquhar, G. D; Lowan, I. R., 1987, Stomatal Function, Stanford
University Press, California.
L. LAMPIRAN
1). NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA
1. Ketua Peneliti
Nama Lengkap : Gufrin
Tempat & Tgl Lahir : Ronta, 18 juli 1986
NIM : F1D1 07 015
Fakultas/Prog. Studi : MIPA / Biologi
Perguruan Tinggi : Universitas Haluoleo
Alamat Rumah : Jl. Bunga Matahari No. 35V Kemaraya
HP : +085756525567
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Email : gufrinamlin@gmail.com
Riwayat Pendidikan
Tabel 7. Daftar Riwayat Hidup
Macam Pendidikan Tempat Tahun
SD Negeri 1Lipu Buton Utara 1995 – 2001
SLTP Negeri 1 Kendari Kendari 2001– 2004
SMA Negreri 1 Kulisusu Buton Utara 2004 – 2007
2. Anggota Peneliti I
Nama Lengkap : Pande Wyda Arysti
Tempat & Tgl Lahir : Kendari, 10 Januari 1991
NIM : F1D1 08 051
Fakultas/Prog. Studi : MIPA / Biologi
Perguruan Tinggi : Universitas Haluoleo
Alamat Rumah : Haeba Dalam No. 19 A
HP : 085241700114
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Email : wyda_arysti@yahoo.com
Riwayat Pendidikan
Tabel 8. Daftar Riwayat Hidup
Macam Pendidikan Tempat Tahun
SD Negeri 4 Baruga Kendari 1996– 2002
SLTP Negeri 4 Kendari Kendari 2002– 2005
SMA Negeri 4 Kendari Kendari 2005– 2008
3. Anggota Peneliti II
Nama Lengkap : Ekawati
Tempat & Tgl Lahir : Analahumbuti,27 September 1990
NIM : F1D1 08 046
Fakultas/Prog. Studi : MIPA / Biologi
Perguruan Tinggi : Universitas Haluoleo
Alamat Rumah : Wua-wua (PGSD)
HP : 081245552289
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Email : ekasmiley@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan
Tabel 8. Daftar Riwayat Hidup
Macam Pendidikan Tempat Tahun
SD Negeri 1Analahumbuti Konawe 1996– 2002
SLTP Negeri 3 Anggotoa Konawe 2002– 2005
SMA Negeri 1 Wawotobi Konawe 2005– 2008
2). NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
IDENTITAS DIRI
Nama : Dra. Indrawati, M.Si
NIP/NIK : 19670511 199303 2 001
Tempat dan Tanggal Lahir : Pomalaa, 11 Mei 1967
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Golongan / Pangkat : IV/a/Pembina
Jabatan Fungsional Akademik : Lektor Kepala
Perguruan Tinggi : Universitas Haluoleo
Alamat : Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari
Telp./Faks. : 0401-3191929/0401-3190496
Alamat Rumah : Jl. Cempedak No.1A Poasia Kendari
Telp./Faks. : 0401-3194577
Alamat e-mail : indrawatiansar@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun
Lulus
Jenjang Perguruan Tinggi
Jurusan/
Bidang Studi
1991 S1 Universitas Hasanuddin (UNHAS) Biologi
2001 S2 Universitas Gadjah Mada (UGM) Biologi/Taksonomi
Tumbuhan
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
1994 Pekerti/AA Unhalu
1994 Kursus Bahasa Inggris (Belt) CIDA
1995 Pelatihan Plant Anatomy and Morphogenesis CIDA
2004 Training Metode Penelitian kualitatif &
Kuantitatif pendekatan Program SPSS versi 11
UNHAS
2005 Pelatihan Kultur Jaringan Tumbuhan Unhas
2006 Pelatihan Pengelolaan Laboratorium Biologi
(Management of Biology Laboratory)
SITH-ITB Bandung
2007 Pelatihan Teknik Budidaya Jamur Merang
(Volvariella volvaceae dan Strategi
Pemasarannya bagi Mahasiwa dan Alumni
Jurusan Biologi Sebagai Upaya Penciptaan
Peluang Usaha
IDB-FMIPA Biologi
2009 TOT Pengembangan Program Jaringan Kerja
Perguruan Tinggi di Bandung
Direktorat
Pembinaan
Menengah Atas
2010 Workshop For Coorperation Research Activity
on Endangered Species For Conservation in
Sulawesi Tenggara
Dephut Dirjen
PHKA Direktorat
Konservasi
Keanekaragaman
Hayati – JICA
2010 Semiloka Pengembangan Jejaring Kerjasama
Pengelolaan Kawasan Pelestarian Alam (KPA)
dan Kawasan Suaka Alam (KSA) Secara Lestari
Pada Era Otonomi Daerah
Kementerian
Kehutanan Dirjen
Pelestarian Hutan
dan Konservasi
Alam
2010 Semiloka Degradasi Lingkungan dan Pemanasan
Global
PPLH-KESDM
Unhalu
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2001 Morfologi Serbuk Sari
Trichosanthes L. (Cucurbitaceae)
di Jawa dan Tinjauan
Taksonominya
Ketua Eastern
Indonesia
Universitas
Development
Prokect (EIUDP)
2004 Uji Klon Jati Muna (Tetona
grandis) di Kebun Pangkas
melalui strategi CSO di Kebun
Pangkas Dinas Kehutanan Sultra
DISHUT APBD Dishut
Sultra
2005 Inventarisasi Tumbuhan Paku
Divisi Pteridophyta di Kota
Kendari Sulawesi Tenggara
Ketua Mandiri
2006 Taksonomi Tumbuhan Vascular
Criptogamae Yang Berasal Dari
Wawonii dan Kota Kendari
ditinjau berdasarkan Pendekatan
Morfologi dan Palinologi
Ketua Mandiri
2007 Inventarisasi Anggrek
(Orchidaceae) di Taman Nasional
Rawa Aopa Watumohai Sulawesi
Tenggara
Ketua Kerjasama
TNRAW Sultra
2008 Keanekaragaman Tumbuhan Air
Pada Perairan Sungai di
Kabupaten Kolaka Sultra
Ketua APBD Sultra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Funy picture

Funy picture
Animation fish